Pakarang Leluhur Galuh yang Tersisa (Tapak Karuhun)
yang masih kental dengan nuansa kegaluhannya, baik dari segi seni, budaya, kepercayaan, dan kearifan local yang masih dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Sebagai contoh seni Ronggeng, kesenian khas galuh itu harus selalu dilaksanakan setiap setahun sekali di dua kampung Cariu dan Cisadap Kecamatan Sukadana.
(Yaya Sunarya/ Tapak Karuhun)
yang masih kental dengan nuansa kegaluhannya, baik dari segi seni, budaya, kepercayaan, dan kearifan local yang masih dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Sebagai contoh seni Ronggeng, kesenian khas galuh itu harus selalu dilaksanakan setiap setahun sekali di dua kampung Cariu dan Cisadap Kecamatan Sukadana.
Wewengkon Sukadana dan sekitarnya memiliki kekayaan budaya
dan nilai sejarah yang tak terhingga, di Desa Bunter saja terdapat lebih 20
Kabuyutan, baik yang sudah dikenal maupun belum. Tim Tapak Karuhun pun mendapat banyak
informasi penting yang behubungan dengan sejarah masa lalu. Diantara beberapa nara
sumber yang paling penting adalah salah seorang sesepuh desa Sukadana, yaitu
Abah Cahdi (68 tahun), ternyata orang tua ini menyimpan lebih dari 40 macam pakarang kuno, diantaranya
Keris, Kudi, Golok, Tombak, Kuli, Pedang, dan sebagainya. Benda-benda
bersejarah ini fisiknya sudah berkarat dan lapuk dimakan usia, tapi lewat benda
inilah generasi sekarang bisa mengenal masa
lalu.
Komentar
Posting Komentar