PERANG DI PASIRPEUTI
Dari kisah yang dikisahkan. Konon di era Kerajaan Galuh Kawali, pernah terjadi perang
antara dua ratu wilayah yang tidak tercatat dalam sejarah besar Kerajaan Galuh saat berpusat di Kawali. Perang bersaudara antara ratu wilayah yang masih merupakan kerabat keraton Surawisesa disebabkan rebutan seorang wanita. Lokasi pertempuran sengit itu terjadi di Pasirpeuti, yang dipicu oleh rebutan wanita. Karena dianggap memalukan maka kejadian tersebut sengaja ditutupi. Seperti halnya peristiwa asmara terlarang antara Sang Mandiminyak dan Pwah Rababu di jaman sebelumnya yang juga disamarkan, namun kemudian diungkap dalam naskah Wangsakerta.
Analisa diatas berdasarkan serpihan-serpihan donegn yang saya kumpulkan sejak 2 tahun yang lalu, penggalan-penggalan kisah yang samar sebetulnya, namun saling berkelindang. Dan dari data serta analisa yang sudah saya susun, maka sejak dua minggu ini tiga aktivis Tapakkaruhun yaitu Thatha Hidayat, Cisay Perebu Wangi dan Dodenk Zoemawel melakukan penelusuran intensif di wilayah yang berbeda-beda namun memiliki keterkaitan kisah diatas.
Tentu lalakon nyukcruk mereka tidak akan dipaparkan disini, karena masih banyak yang harus digali dilapangan. Tujuannya mencari BARANG BUKTI dari rekontruksi dongeng diatas. Dari sekian temuan di lapangan, ternyata didominasi oleh jenis-jenis senjata. Temuan ini menjadi bagian puzzle yang akan memperkuat analisa terjadinya perang di Pasirpeuti. Dibawah ini hanyalah salah satu foto tentang puluhan pakarang yang kondisinya penuh karat milik salah seorang narasumber (dirahasiakan) hasil penelusuran selama ini.(pandu radea/tapakkaruhun)

Komentar

Postingan populer dari blog ini